saintgeorgesflushing – Presiden Prabowo Subianto merespons pernyataan Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, yang mengusulkan perlunya formulasi baru untuk sistem partai politik (parpol) di Indonesia. Hal ini disampaikan dalam acara puncak HUT ke-60 Partai Golkar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat.
Bahlil Lahadalia dalam pidatonya menyoroti biaya tinggi yang dikeluarkan selama Pilkada Serentak 2024 dan mengusulkan perlunya formulasi baru untuk sistem politik yang lebih baik bagi rakyat dan negara. Menurutnya, sistem politik saat ini tidak efisien dan memerlukan perbaikan untuk mewujudkan cita-cita reformasi.
“Ini Pilkada rasa Pilkades, Partai Golkar telah berpikir bahwa ke depan harus ada satu formulasi yang tepat untuk merumuskan sistem politik kita yang benar-benar baik untuk rakyat dan baik untuk negara untuk mewujudkan cita-cita reformasi kita,” kata Bahlil.
Prabowo Subianto dalam tanggapannya menyetujui usulan Bahlil dan menyoroti biaya besar yang dikeluarkan selama Pilkada. Ia mengatakan bahwa uang yang dihabiskan selama Pilkada seharusnya bisa digunakan untuk kepentingan rakyat seperti memberi makan anak-anak, memperbaiki sekolah, dan irigasi.
“Berapa puluh triliun habis dalam 1-2 hari, dari negara maupun dari tokoh-tokoh politik masing-masing, ya kan. Saya lihat negara-negara tetangga kita efisien, Malaysia, Singapura, India, sekali milih anggota DPRD, DPRD itu lah yang milih gubernur, milih bupati medusa88 link alternatif. Efisien, nggak keluar duit, efisien, kaya kita kaya,” jelas Prabowo.
Prabowo juga mengajak semua ketua umum partai politik untuk berpikir bersama dalam merumuskan sistem politik yang lebih baik. Ia menekankan pentingnya tidak terlalu bergantung pada konsultan asing dan lebih fokus pada kebutuhan dan kondisi lokal.
“Jangan terlalu dengarkan konsultan-konsultan asing, sekali lagi saya tidak mau mengajak kita anti-orang asing, tidak, tapi belum tentu mereka mikirin kita kok,” ujar Prabowo.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga menyampaikan pentingnya tidak saling menyalahkan antar partai politik setelah pemilu. Ia mengajak semua pihak untuk belajar dari pengalaman dan terus berjuang demi kesejahteraan rakyat.
“Kalau itu salah adalah salah kita semua, dan kalau itu benar adalah benar kita semua. Hampir sebagian partai politik yang besar pernah mengalami kekuasaan, terutama Golkar. Partai yang lain juga pernah mengalami kekuasaan, dan ilmunya ini sebenarnya sama-sama tahu,” pungkas Prabowo.
Dengan tanggapan ini, diharapkan ada perubahan positif dalam sistem politik Indonesia yang lebih efisien dan berpihak pada rakyat.