han-duck-soo-presiden-sementara-korea-selatan-setelah-pemakzulan-yoon-suk-yeol

saintgeorgesflushing – Perdana Menteri Han Duck-soo resmi menjadi presiden sementara Korea Selatan setelah pemakzulan Yoon Suk Yeol oleh Majelis Nasional pada Sabtu (14/12/2024). Pemakzulan ini terjadi akibat upaya Yoon menerapkan darurat militer pada 3 Desember lalu, yang memicu krisis politik terberat dalam empat dekade terakhir di negara tersebut.

Han Duck-soo, yang berusia 75 tahun, adalah seorang teknokrat berpengalaman dengan reputasi rasional dan moderat. Ia telah menjabat dalam berbagai posisi penting selama lebih dari tiga dekade di bawah lima presiden berbeda, baik konservatif maupun liberal. Posisi-posisi tersebut meliputi duta besar untuk Amerika Serikat, menteri keuangan, menteri perdagangan, sekretaris presiden untuk koordinasi kebijakan, perdana menteri, duta besar untuk OECD, serta pimpinan berbagai think tank dan organisasi.

Han Duck-soo memiliki gelar doktor ekonomi dari Harvard dan dikenal ahli di bidang ekonomi, perdagangan, dan diplomasi. Reputasinya sebagai sosok yang rasional, berperilaku moderat, dan bekerja keras menjadikannya salah satu tokoh yang sering dijadikan andalan dalam politik Korea Selatan.

Han Duck-soo menghadapi tugas berat untuk menjaga agar pemerintahan tetap berjalan di tengah krisis politik yang melanda Korea Selatan. Selain itu, ia juga harus menangani ancaman dari Korea Utara yang memiliki senjata nuklir serta ekonomi yang melambat di dalam negeri. Masa jabatannya sebagai presiden sementara juga bisa terancam oleh penyelidikan kriminal terkait perannya dalam keputusan penerapan darurat militer.

han-duck-soo-presiden-sementara-korea-selatan-setelah-pemakzulan-yoon-suk-yeol

Pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol disahkan melalui pemungutan suara di Majelis Nasional yang menghasilkan 204 suara mendukung, 85 menolak, dengan tiga abstain dan delapan suara tidak sah dari total 300 anggota parlemen. Keputusan ini menjadi puncak dari dinamika politik yang memanas sejak Yoon memberlakukan darurat militer pada 3 Desember lalu. Darurat militer tersebut hanya berlangsung selama enam jam setelah Majelis Nasional mengesahkan pembatalannya.

Masa jabatan Han Duck-soo sebagai pemimpin sementara diperkirakan akan berlangsung selama beberapa bulan hingga Mahkamah Konstitusi memutuskan apakah Yoon Suk Yeol akan dipecat atau kekuasaannya dipulihkan. Jika pemakzulan disahkan, Yoon akan menjadi presiden kedua yang diberhentikan dalam sejarah Korea Selatan setelah Park Geun-hye pada 2017. Hal ini akan memicu pemilu presiden baru dalam waktu 60 hari.

Han Duck-soo berkomitmen untuk menciptakan pemerintahan yang stabil di Korea Selatan. Ia menekankan pentingnya menjaga stabilitas dan keberlanjutan pemerintahan di tengah krisis politik yang sedang berlangsung.

Dengan latar belakang dan pengalaman yang luas, Han Duck-soo diharapkan dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan membawa Korea Selatan melewati masa-masa sulit ini.