saintgeorgesflushing – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Sosial (Kemensos) siap memulai program makan bergizi gratis untuk siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di seluruh Indonesia. Program ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan generasi emas Indonesia pada tahun 2045, yang diharapkan menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing global.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, mengatakan bahwa program ini merupakan langkah nyata untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan anak-anak Indonesia. “Generasi emas 2045 adalah generasi yang akan membawa Indonesia menjadi negara maju. Untuk mencapai itu, kita harus memastikan bahwa anak-anak kita mendapatkan gizi yang cukup dan pendidikan yang berkualitas,” ujar Nadiem dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (9/1).
Program makan bergizi gratis ini akan dimulai pada awal semester kedua tahun ajaran 2024/2025 dan akan mencakup seluruh siswa SD dan SMP di seluruh Indonesia, baik di sekolah negeri maupun swasta. Menu makanan yang disediakan akan disusun oleh ahli gizi dan memenuhi standar gizi seimbang yang dianjurkan oleh Kemenkes.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menambahkan bahwa program ini juga bertujuan untuk mencegah stunting dan masalah kesehatan lainnya yang disebabkan oleh kurangnya gizi. “Stunting adalah masalah serius yang harus kita atasi. Dengan program ini, kita berharap bisa menurunkan angka stunting dan meningkatkan kesehatan anak-anak Indonesia secara signifikan,” ujar Budi.
Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mengatakan bahwa program ini juga akan melibatkan peran serta masyarakat dan swasta. “Kita akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan swasta, yayasan, dan komunitas lokal, untuk memastikan bahwa program ini berjalan dengan baik dan berkelanjutan,” kata Risma.
Program makan bergizi gratis ini akan didanai oleh APBN dan sumbangan dari berbagai pihak. Pemerintah juga akan melibatkan para relawan dan tenaga kesehatan untuk memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program ini di lapangan.
Nadiem menekankan bahwa program ini tidak hanya tentang memberikan makanan gratis, tetapi juga tentang mendidik anak-anak dan masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan pola makan sehat. “Kita akan mengintegrasikan program ini dengan kurikulum sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler untuk meningkatkan kesadaran anak-anak dan orang tua tentang pentingnya gizi,” ujarnya.
Program ini mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk dari para ahli kesehatan dan pendidikan. Prof. Dr. Hardinsyah, ahli gizi dari Universitas Indonesia, mengatakan bahwa program ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas generasi muda Indonesia. “Gizi yang baik adalah fondasi untuk kesehatan dan kecerdasan. Dengan program ini, kita berharap bisa melahirkan generasi yang sehat dan cerdas,” ujar Hardinsyah.
Dengan dimulainya program makan bergizi gratis ini, pemerintah berharap bisa mewujudkan generasi emas Indonesia pada tahun 2045 yang sehat, cerdas, dan berdaya saing global. “Kita harus bekerja keras dan bersama-sama untuk mencapai tujuan ini. Program ini adalah langkah awal yang penting untuk masa depan bangsa kita,” pungkas Nadiem.
Program makan bergizi gratis ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan anak-anak. Dengan dukungan dari semua pihak, Indonesia siap melangkah menuju generasi emas yang lebih baik dan lebih kuat.