saintgeorgesflushing – Goodie bag eksklusif senilai US$225.000 (Rp3,62 miliar) untuk para nominator Oscar 2025 menjadi sorotan kontroversial setelah terungkap bahwa salah satu item di dalamnya adalah produk turunan ganja (cannabis) legal.
Daftar Barang Mewah dalam Goodie Bag
Menurut dokumen yang bocor ke Variety, goodie bag tersebut berisi 45 item dari merek-merek ternama, termasuk:
- Paket liburan ke Bora Bora senilai US$80.000 (termasuk villa pribadi dan tur helikopter).
- Jam tangan emas 18 karat bermerek SwissLuxury senilai US$50.000.
- Voucher operasi estetika di klinik Beverly Hills senilai US$25.000.
- Produk ganja premium dari perusahaan GoldenLeaf: 10 kemasan edibles (permen cokelat CBD) dan 1 vaporizer mewah senilai US$5.000.
- Mobil listrik mini buatan EcoRide senilai US$30.000.
Ganja Legal di California, Tapi Menuai Protes
Produk ganja dalam goodie bag ini legal di California, tempat penyelenggaraan Oscar, karena negara bagian tersebut melegalkan penggunaan rekreasi sejak 2016. Namun, inklusi item ini memicu kecaman dari kelompok orang tua dan aktivis anti-narkoba. “Ini mengirim pesan buruk bahwa ganja adalah hadiah mewah, padahal risikonya terhadap kesehatan nyata,” protes Laura Tucker, direktur Families Against Drug Abuse.
Distinctive Assets membela diri dengan menyebut produk GoldenLeaf hanya mengandung CBD (cannabidiol) non-psikoaktif yang aman untuk relaksasi. “Ini bukan ganja rekreasi. Semua item telah melalui pemeriksaan legal,” tegas juru bicara mereka, Darren Smith.
Respons Para Nominator
Sejumlah nominator yang diwawancarai The Hollywood Reporter terbelah. Aktor nominasi Best Actor, yang enggan disebut namanya, mengaku akan menyumbangkan produk ganja tersebut. “Saya tidak mau ambil risiko citra rusak karena ini,” katanya. Sebaliknya, sutradara pendukung legalisasi ganja menyambut positif: “Ini langkah progresif untuk normalisasi cannabis dalam dunia medis.”
Kritik atas Hedonisme di Industri Hiburan
Pengamat budaya populer, Dr. Hannah Wells, menyebut goodie bag ini mencerminkan kesenjangan moral di Hollywood. “Di satu sisi, mereka kampanyekan kesetaraan sosial, tapi di sisi lain menghamburkan uang untuk barang mewah yang tak terjangkau publik,” ujarnya.
Aspek Hukum dan Risiko Internasional
Meski legal di AS, para nominator dari negara yang melarang ganja (seperti Indonesia, Jepang, atau Uni Emirat Arab) berisiko menghadapi masalah hukum jika membawa pulang item tersebut.
Academy Bantah Keterlibatan
Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS), penyelenggara Oscar, menegaskan tidak terlibat dalam pengadaan goodie bag. “Ini inisiatif pihak ketiga. Kami sedang meninjau kerja sama dengan Distinctive Assets,” kata CEO AMPAS, Bill Kramer.