Harga BBM Shell Indonesia Naik Mulai 1 Maret 2025, Pertamina Justru Turunkan Harga

saintgeorgesflushing – Harga bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Shell Indonesia mengalami kenaikan mulai hari ini. Kenaikan ini berlaku untuk beberapa jenis BBM yang dijual oleh Shell, termasuk Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+.

Mengutip laman resmi Shell Indonesia, Sabtu (1/3/2025), harga BBM Shell Super naik sebesar Rp 240 per liter. Sebelumnya, harga Shell Super dijual seharga Rp 13.350 per liter, kini menjadi Rp 13.590 per liter. Sementara itu, harga Shell V-Power mengalami kenaikan sebesar Rp 120 per liter, dari Rp 13.940 per liter menjadi Rp 14.060 per liter.

Selain itu, harga Shell V-Power Nitro+ juga mengalami kenaikan sebesar Rp 130 per liter, dari Rp 14.110 per liter menjadi Rp 14.240 per liter. Namun, ada satu jenis BBM yang mengalami penurunan harga, yaitu Shell V-Power Diesel. Harga jual Shell V-Power Diesel turun sebesar Rp 270 per liter, dari Rp 15.030 per liter menjadi Rp 14.760 per liter.

Berikut adalah daftar lengkap harga BBM Shell Indonesia per 1 Maret 2025:

1. Shell Super: Rp 13.590 per liter (Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur)
2. Shell V-Power: Rp 14.060 per liter (Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur)
3. Shell V-Power Diesel: Rp 14.760 per liter (Jakarta, Banten, Jawa Barat)
4. Shell V-Power Nitro+: Rp 14.240 per liter (Jakarta, Banten, Jawa Barat)

Di sisi lain, harga BBM di SPBU Pertamina justru mengalami penurunan untuk beberapa jenis BBM. Misalnya, harga Dexlite turun sebesar Rp 300 per liter, dari Rp 14.600 per liter menjadi Rp 14.300 per liter. Sementara itu, harga Pertamina Dex turun sebesar Rp 200 per liter, dari Rp 14.800 per liter menjadi Rp 14.600 per liter.

Berikut adalah daftar lengkap harga BBM di SPBU Pertamina per 1 Maret 2025:

1. Pertalite (RON 90): Rp 10.000 per liter (berlaku untuk seluruh daerah)
2. Dexlite: Rp 14.300 per liter (DKI Jakarta dan sekitarnya)
3. Pertamina Dex: Rp 14.600 per liter (DKI Jakarta dan sekitarnya)

Kenaikan harga BBM di SPBU Shell Indonesia ini merupakan penyesuaian rutin yang dilakukan perusahaan untuk mengikuti dinamika harga minyak dunia dan kondisi pasar lokal. Konsumen diharapkan untuk mempersiapkan diri dengan perubahan harga ini dan merencanakan pengeluaran mereka dengan bijak.