saintgeorgesflushing – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dikabarkan menyebarkan ribuan selebaran dan pesan digital di wilayah Gaza utara pada Rabu (12/3/2025), mendesak warga sipil segera mengungsi ke zona aman yang ditentukan. Langkah ini diduga terkait persiapan operasi militer skala besar di kawasan tersebut.
Isi Selebaran dan Respons Warga
Selebaran berbahasa Arab itu memuat peringatan: “Untuk keselamatan Anda, segera tinggalkan area Beit Lahia, Jabalia, dan sekitarnya sebelum pukul 14.00 waktu setempat. Kami tidak bisa menjamin keamanan mereka yang tetap di lokasi.” Pesan serupa disebarkan via SMS dan media sosial.
Berdasarkan laporan warga, puluhan keluarga terlihat membawa barang seadanya menuju selatan Gaza melalui jalur yang ditetapkan IDF. Namun, banyak yang mengaku bingung karena zona “aman” yang dimaksud Israel masih kerap menjadi sasaran serangan udara.
Kecaman Otoritas Palestina dan Respons Israel
Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Maliki, mengecam aksi ini sebagai “upaya pembersihan etnis terselubung”. Sementara juru bicara Hamas, Hazem Qassem, menyebut selebaran itu “propaganda untuk melegitimasi agresi baru terhadap rakyat Gaza.”
IDF membantah tuduhan tersebut. “Ini murni upaya mengurangi korban jiwa sipil. Kami telah membuka koridor humaniter selama 6 jam setiap hari,” klaim Letkol Avichay Adraee melalui siaran televisi.
Ancaman Krisis Kemanusiaan
Badan PBB untuk Pengungsi (UNRWA) melaporkan, sekitar 85.000 warga terdampak imbauan ini. Namun, fasilitas penampungan di Khan Younis sudah overkapasitas. “Mereka tidak punya tempat aman untuk pergi. Ini pelanggaran hukum humaniter internasional,” protes Direktur UNRWA di Gaza, Thomas White.
Analisis Keamanan
Pakar militer Israel, Yoni Ben-Menachem, menyebut langkah ini mengindikasikan rencana operasi darat di kawasan yang masih menjadi basis kelompok bersenjata Palestina. “IDF ingin menghindari repetisi insiden korban sipil tinggi seperti pada 2023,” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi mengenai waktu dimulainya ofensif. Situasi di Gaza semakin mencekam dengan meningkatnya serangan udara sejak seminggu terakhir.
Data Kontras (2023 vs 2025):
Aspek | Oktober 2023 | Maret 2025 |
---|---|---|
Pengungsi Gaza | ~1,4 juta | ~950.000 |
Koridor Humaniter Aktif | 1 jalur | 3 jalur |
Respons Internasional | Kecaman luas | Pembiaran mayoritas |
Aksi penyebaran selebaran ini memicu debat etis: antara hak Israel membela diri versus potensi pelanggaran prinsip proporsionalitas dalam hukum perang.