kerusuhan-di-malang-massa-tolak-ruu-tni-gedung-dprd-dilempari-petasan

saintgeorgesflushing – Kerusuhan kembali mengguncang Kota Malang pada Senin (24/3). Massa memprotes Rancangan Undang-Undang TNI yang dianggap kontroversial. Ribuan demonstran berkumpul di depan Gedung DPRD Malang sejak pagi hari. Mereka membawa spanduk dan poster yang menolak pengesahan RUU tersebut.

Petasan dan Suasana Mencekam

Situasi mulai memanas ketika massa mencoba mendekati pintu masuk gedung. Petugas keamanan berusaha membendung mereka dengan pagar betis. Namun, massa semakin bersemangat dan mulai melemparkan petasan ke arah gedung. Ledakan petasan menciptakan suasana mencekam di sekitar lokasi.

Upaya Pengendalian oleh Polisi

Polisi berusaha mengendalikan situasi dengan menambah jumlah personel. Mereka juga menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa. Beberapa demonstran terpaksa mundur akibat efek gas air mata. Namun, sebagian tetap bertahan dan terus meneriakkan tuntutan mereka.

Korban Luka dan Kemacetan Lalu Lintas

Di tengah kericuhan, beberapa demonstran mengalami luka-luka akibat bentrokan dengan aparat. Tim medis segera memberikan pertolongan pertama kepada mereka yang membutuhkan. Sementara itu, lalu lintas di sekitar Gedung DPRD Malang mengalami kemacetan parah akibat aksi ini.

Seruan untuk Solusi Damai

Pihak berwenang mendesak para demonstran untuk tetap tenang dan menjalankan aksinya dengan damai. Hingga berita ini diturunkan, kerusuhan masih berlangsung dan negosiasi antara perwakilan massa dan pihak DPRD belum mencapai kesepakatan.

Harapan untuk Ketertiban Nasional

Situasi di Malang ini menjadi perhatian nasional, dan banyak pihak berharap agar solusi damai dapat segera tercapai demi keamanan dan ketertiban bersama.