saintgeorgesflushing – Ribuan warga Palestina yang sebelumnya mengungsi akibat konflik antara Israel dan Hamas, kini mulai kembali ke kota Rafah di Gaza Selatan. Kepulangan mereka terjadi beberapa jam setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada Minggu, 19 Januari 2025.
Kesepakatan gencatan senjata ini dicapai setelah lebih dari 460 hari konflik yang menghancurkan Gaza dan menewaskan lebih dari 46.000 warga Palestina. Gencatan senjata ini diharapkan dapat mengurangi eskalasi kekerasan dan memberikan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan oleh warga Gaza yang terdampak.
Gencatan senjata ini akan berlangsung dalam tiga fase, dengan fase pertama dimulai pada hari Minggu ini. Pada fase pertama, Hamas akan membebaskan 33 sandera Israel, termasuk perempuan, anak-anak, dan warga sipil berusia di atas 50 tahun. Sebagai imbalannya, Israel akan menarik pasukannya dari pusat-pusat Gaza ke wilayah-wilayah yang jaraknya tidak lebih dari 700 meter dari perbatasan Gaza dengan Israel.
Selain itu, Israel juga akan mengizinkan warga sipil untuk kembali ke rumah mereka di wilayah kantong utara yang terkepung. Warga Palestina yang terluka juga akan diizinkan untuk meninggalkan Gaza guna mendapatkan perawatan medis, serta pembukaan penyeberangan Rafah dengan Mesir akan dimulai tujuh hari setelah dimulainya fase pertama gencatan senjata.
Kota Rafah, yang sebelumnya menjadi tempat pengungsian bagi banyak warga Gaza, kini menjadi tempat kembali bagi ribuan warga yang mencoba untuk membangun kembali kehidupan mereka. Namun, banyak dari mereka yang menemukan rumah-rumah mereka hancur dan hanya tersisa puing-puing.
Majida Abu Jarad, salah satu warga yang kembali ke Rafah, mengungkapkan kegembiraannya meskipun harus menghadapi kenyataan pahit. “Kami sangat senang bisa kembali, meskipun rumah kami hancur. Kami hanya berharap bisa memulai hidup baru dan anak-anak kami bisa kembali bersekolah,” ujarnya.
Meskipun gencatan senjata ini memberikan harapan baru bagi warga Gaza, banyak yang masih khawatir tentang masa depan. “Kami berharap gencatan senjata ini bisa bertahan lama dan konflik tidak akan terulang lagi. Kami hanya ingin hidup damai dan aman,” kata seorang warga lainnya, Ahmed Salim.
Dengan dimulainya gencatan senjata ini, diharapkan bantuan kemanusiaan dapat segera masuk ke Gaza dan rekonstruksi dapat segera dimulai. Semoga gencatan senjata ini menjadi langkah awal menuju perdamaian yang lebih permanen di wilayah yang telah lama dilanda konflik.