saintgeorgesflushing – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku akan kembali menghubungi pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. Pernyataan ini disampaikannya dalam sebuah wawancara dengan Fox News yang disiarkan pada Kamis, 24 Januari 2025.
Trump menyatakan bahwa ia berencana untuk kembali melakukan kontak dengan Kim Jong Un dalam upaya untuk melanjutkan dialog dan negosiasi antara AS dan Korea Utara. Selama masa jabatan pertamanya, Trump telah bertemu dengan Kim Jong Un sebanyak tiga kali, yang dianggap sebagai momen bersejarah dalam hubungan kedua negara.
Dalam wawancara tersebut, Trump juga memuji Kim Jong Un sebagai “orang yang pintar” dan menyatakan bahwa ia memiliki hubungan yang baik dengan pemimpin Korea Utara tersebut29. Meskipun hubungan mereka sempat mengalami pasang surut, termasuk pertukaran ancaman dan insult selama masa jabatan pertama Trump, kedua pemimpin berhasil mengadakan pertemuan bersejarah yang mengurangi ketegangan di Semenanjung Korea.
Para ahli dan analis politik mengamati bahwa langkah Trump untuk kembali menghubungi Kim Jong Un mungkin bertujuan untuk meredakan ketegangan di kawasan dan melanjutkan upaya denuklirisasi Korea Utara. Namun, ada juga kekhawatiran bahwa Kim Jong Un, yang kini didukung oleh Rusia, mungkin kurang terbuka terhadap diplomasi seperti yang terjadi selama masa jabatan pertama Trump.
Dengan kembalinya Trump ke Gedung Putih, harapan untuk perundingan baru antara AS dan Korea Utara semakin meningkat. Namun, hasil dari upaya ini masih belum dapat dipastikan dan akan sangat bergantung pada respons Kim Jong Un terhadap tawaran dialog dari Trump.
Dalam situasi ini, langkah Trump untuk kembali menghubungi Kim Jong Un diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam hubungan kedua negara dan memberikan kontribusi signifikan terhadap stabilitas di kawasan Asia Timur.